BERAKIT-RAKIT BEREBUT KURSI STRES KEMUDIAN
Sungguh memprihatinkan Pemilu tahun 2009 sekarang ini, bagi caleg-caleg yang sekarang ini lagi mikirin bagaimana menarik simpati masyarakat untuk bisa memilih mereka untuk bisa dapat kursi yang diperebutkan dari ribuan caleg Cuma 50% yang bisa duduk di kursi itu. Sekarang dipusingkan dengan pemberitaan di mediamasa (TV, Koran,Tabloid dan Radio) di seluruh negeri ini .
Semua rumah sakit besar yang ada di negeri ini kecuali puskesmas sudah menyiapkan ruangan khusus bagi caleg yang tidak terpilih nanti untuk berebut kursi panas bahkan kursi ini lebih tepat disebut kursi neraka (katenye) bagi mereka, yang bisa mengakibatkan stress, struk bahkan bisa menjadi gelo dan penyakit lainnya. Jadi yang kebanjiran order bukan hanya tukan ojeg, delman, angkot dll, rumah sakitpun ikut-ikutan cari orderan mangpang-meungpeung yang gering cuma stress perawatan mudah bayaran mahal (meureun ) hahahahahahaha.
Rumah sakit mematok harga cukup tinggi untuk ruangan bagi caleg stress ini berkisar Rp.350.000 – Rp. 500.000,- bahkan ada yang Rp.1.000.000,- per hari (edan bo), belum makan dll yang bisa di uangkan juga obat-obatan yang didatangkan dari luar negeri, ruangan ini yang dilengkapi TV, Kamar mandi dan yang lebih penting ada AC nya (poko e Exlucive), katanya sih biar pikiran dan otaknya cepat dingin.
Bisa dibayangkan belum lagi mikirin utang bekas kampanye ke Bank-bank bahkan ada yang pinjam ke rentenir, harta kekayaan mobil tiga sudah dijual, sawah, rumah udah di gadaikan belum lagi tagihan dari tukang kaos dan sablon yang belum dibayar, sekarang mikirin biaya rumah sakit, yang stres bukan hanya ortunya saja tapi anak dan istri ikut-ikutan stress ( jadi caleg bikin repot).
Yang stres bukan hanya caleg yang tidak terpilih saja, yang dapat kursipun bisa stres karena mikirin dana bekas kampanye yang sudah dikeluarkan berjuta-juta bahkan miliar, belum tentu bisa kembali dalam waktu satu atau dua tahun terkecuali ada peluang untuk korupsi (yang jelas jangan jual bini hehehehe), belum lagi mikiran DPC-DPC dan tim sukses yang mati-matian berjuang hingga mereka dapat kursi yang harus dipikirkan nasibnya ( honor perbulan + motor dan loba keneh nu lain-lain) dari janji-janji yang mereka sampaikan.
Bayak orang berkata bahwa pemilihan caleg ini sama dengan judi ? atau caelg-caleg lagi berjudi ! “tauah gelap”……………………..
Semua itu biarlah yang berwenag yang menilai, karena mereka dipilih oleh semua rakyat yang ada di negeri tercinta ini, kalau dilakukan oleh segelintir/sedikit orang serta terselubung bisa dikatagorikan judi dan pemilihanya bukan dikocok-kocok lalu keluar (kaya lagu inul aja) tapi di contreng heheheh.
Yang jelas MUI pernah mengeluarkan Patwa mengharamkan bagi orang yang tidak memilih. Lalu bagaimana kalau yang kita pilih itu tidak sesuai dengan harapan ! misalnya korupsi dll ? teuing teunyaho hukumna jiga kumaha……. itumah Tanya aja lagi ke MUI, Nupuguhmah Caleg-caleg yang harus dipilih yang punya kredibilitas tinggi, bermasyarakat, diketahui masyarakat, punya jiwa sosial tinggi kepada masyarakat komo masyarakat nu laleutikmah, tidak korupsi dan tidak punya niat untuk korupsi , tidak KKN dan yang penting tidak poligami karena kalau caleg poligami punya dapur dua bahkan ada yang tiga sudah jelas yang harus disuapinya juga loba jeung rea mending kalau gajinya mencukupi ! kalau tidak ?......................sok tebak sendiri.
Caleg-caleg sekarang katanya masa bakti di perpanjang dari lima tahun menjadi 10 tahun ! (wah enak donk), iya sih diperpanjang lima tahun menjabat diruangan ber AC dan lima tahun lagi di sukamiskin mungkin juga di karantina di rumah sakit jiwa.
Aku berpikir kenapa hanya kursi-kursi panas yang di perebutkan caleg ? mending yang dingin aja dan murah, penasaran silahkan anda lihat di bunderan cibiru bandung ada kursi gede banget kata orang sih kursinya firaun (samping pul PO Bus Budiman), itu aja yang direbutkan. Hehehehehehehehe
Sungguh memprihatinkan Pemilu tahun 2009 sekarang ini, bagi caleg-caleg yang sekarang ini lagi mikirin bagaimana menarik simpati masyarakat untuk bisa memilih mereka untuk bisa dapat kursi yang diperebutkan dari ribuan caleg Cuma 50% yang bisa duduk di kursi itu. Sekarang dipusingkan dengan pemberitaan di mediamasa (TV, Koran,Tabloid dan Radio) di seluruh negeri ini .
Semua rumah sakit besar yang ada di negeri ini kecuali puskesmas sudah menyiapkan ruangan khusus bagi caleg yang tidak terpilih nanti untuk berebut kursi panas bahkan kursi ini lebih tepat disebut kursi neraka (katenye) bagi mereka, yang bisa mengakibatkan stress, struk bahkan bisa menjadi gelo dan penyakit lainnya. Jadi yang kebanjiran order bukan hanya tukan ojeg, delman, angkot dll, rumah sakitpun ikut-ikutan cari orderan mangpang-meungpeung yang gering cuma stress perawatan mudah bayaran mahal (meureun ) hahahahahahaha.
Rumah sakit mematok harga cukup tinggi untuk ruangan bagi caleg stress ini berkisar Rp.350.000 – Rp. 500.000,- bahkan ada yang Rp.1.000.000,- per hari (edan bo), belum makan dll yang bisa di uangkan juga obat-obatan yang didatangkan dari luar negeri, ruangan ini yang dilengkapi TV, Kamar mandi dan yang lebih penting ada AC nya (poko e Exlucive), katanya sih biar pikiran dan otaknya cepat dingin.
Bisa dibayangkan belum lagi mikirin utang bekas kampanye ke Bank-bank bahkan ada yang pinjam ke rentenir, harta kekayaan mobil tiga sudah dijual, sawah, rumah udah di gadaikan belum lagi tagihan dari tukang kaos dan sablon yang belum dibayar, sekarang mikirin biaya rumah sakit, yang stres bukan hanya ortunya saja tapi anak dan istri ikut-ikutan stress ( jadi caleg bikin repot).
Yang stres bukan hanya caleg yang tidak terpilih saja, yang dapat kursipun bisa stres karena mikirin dana bekas kampanye yang sudah dikeluarkan berjuta-juta bahkan miliar, belum tentu bisa kembali dalam waktu satu atau dua tahun terkecuali ada peluang untuk korupsi (yang jelas jangan jual bini hehehehe), belum lagi mikiran DPC-DPC dan tim sukses yang mati-matian berjuang hingga mereka dapat kursi yang harus dipikirkan nasibnya ( honor perbulan + motor dan loba keneh nu lain-lain) dari janji-janji yang mereka sampaikan.
Bayak orang berkata bahwa pemilihan caleg ini sama dengan judi ? atau caelg-caleg lagi berjudi ! “tauah gelap”……………………..
Semua itu biarlah yang berwenag yang menilai, karena mereka dipilih oleh semua rakyat yang ada di negeri tercinta ini, kalau dilakukan oleh segelintir/sedikit orang serta terselubung bisa dikatagorikan judi dan pemilihanya bukan dikocok-kocok lalu keluar (kaya lagu inul aja) tapi di contreng heheheh.
Yang jelas MUI pernah mengeluarkan Patwa mengharamkan bagi orang yang tidak memilih. Lalu bagaimana kalau yang kita pilih itu tidak sesuai dengan harapan ! misalnya korupsi dll ? teuing teunyaho hukumna jiga kumaha……. itumah Tanya aja lagi ke MUI, Nupuguhmah Caleg-caleg yang harus dipilih yang punya kredibilitas tinggi, bermasyarakat, diketahui masyarakat, punya jiwa sosial tinggi kepada masyarakat komo masyarakat nu laleutikmah, tidak korupsi dan tidak punya niat untuk korupsi , tidak KKN dan yang penting tidak poligami karena kalau caleg poligami punya dapur dua bahkan ada yang tiga sudah jelas yang harus disuapinya juga loba jeung rea mending kalau gajinya mencukupi ! kalau tidak ?......................sok tebak sendiri.
Caleg-caleg sekarang katanya masa bakti di perpanjang dari lima tahun menjadi 10 tahun ! (wah enak donk), iya sih diperpanjang lima tahun menjabat diruangan ber AC dan lima tahun lagi di sukamiskin mungkin juga di karantina di rumah sakit jiwa.
Aku berpikir kenapa hanya kursi-kursi panas yang di perebutkan caleg ? mending yang dingin aja dan murah, penasaran silahkan anda lihat di bunderan cibiru bandung ada kursi gede banget kata orang sih kursinya firaun (samping pul PO Bus Budiman), itu aja yang direbutkan. Hehehehehehehehe
politik antik........jaman semakil sulit.....
BalasHapus